EVAN SUSANTO / 1304505107
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI /
FAKULTAS TEKNIK /
UNIVERSITAS UDAYANA
ERP (Enterprise Resource
Planning)
DOSEN : I PUTU AGUS EKA
PRATAMA, S.T., M.T.
ERP
Sumber : https://vhe4p00h.files.wordpress.com/2010/11/gambar1.jpg
Electronic
Commerce (E-Commerce)
Electronic
Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan
informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan
komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet.
Pertukaran informasi dalam E-Commerce dilakukan dalam format digital
sehingga kebutuhan akan pengiriman data dalam bentuk cetak dapat dihilangkan.
Dengan menggunakan sistem komputer yang saling terhubung melalui jaringan
telekomunikasi, transaksi bisnis dapat dilakukan secara otomatis dan dalam
waktu yang singkat. Akibatnya informasi yang dibutuhkan untuk keperluan
transaksi bisnis tersedia pada saat diperlukan. Dengan melakukan bisnis secara
elektronik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk
keperluan pengiriman informasi. Proses transaksi yang berlangsung secara cepat
juga mengakibatkan meningkatnya produktifitas perusahaan.
E-Business
E-bisnis difokuskan pada efisiensi dan
efektivitas eksternal, lintas-proses perusahaan. Sementara teknologi ERP
mendukung strategi bisnis, e-bisnis untuk membuka pintu peluang strategis baru,
yang memaksa ERP untuk mengambil satu langkah lebih jauh untuk berpindah dari
satu system model ERP ke model sistem ERP extended.
Teknologi Web menyediakan jembatan antara
perusahaan dan mitra bisnis mereka untuk membuat e-bisnis yang memungkinkan,
sementara e-bisnis membuat sistem ERP lebih transparan dan terlihat.
E-bisnis difokuskan pada efisiensi dan
efektivitas eksternal, lintas-proses perusahaan. Sementara teknologi ERP
mendukung strategi bisnis, e-bisnis untuk membuka pintu peluang strategis baru,
yang memaksa ERP untuk mengambil satu langkah lebih jauh untuk berpindah dari
satu system model ERP ke model sistem ERP extended. Teknologi Web menyediakan
jembatan antara perusahaan dan mitra bisnis mereka untuk membuat e-bisnis yang
memungkinkan, sementara e-bisnis membuat sistem ERP lebih transparan dan
terlihat.
Daripada berpikir tentang ERP dalam
perusahaan, kita dapat melihat sistem ERP di sepanjang value chain pada
perusahaan di industri yang sama, atau di lintasan industri. Perusahaan kini
mengubah perhatian penglihatan mereka untuk terlibat dalam bisnis dengan para
pelanggan, pemasok dan mitra bisnis melalui penggunaan internet dan teknologi
berbasis Web. Fungsionalitas ERP harus bergerak ke Web karena di situlah
sebagian besar proses bisnis inti yang sedang dilaksanakan.
Jika sebuah perusahaan dapat
didesentralisasikan unit bisnis otonom, mereka harus dapat mengakses dan
berbagi data antar departemen, manajer dan karyawan. Dengan sistem ERP,
transaksi hanya perlu dimasukkan sekali. Sistem dapat memproses transaksi di
modul perangkat lunak yang berbeda, sehingga sangat komprehensif dan informasi
terpadu yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Sementara sistem ERP
dapat dipandang sebagai repositori untuk data, informasi dan pengetahuan, dan
melampaui batas-batas fungsional oleh perusahaan yang mendefinisikan kembali
proses yang begitu luas, memungkinkan sistem ERP Web-enabled memaksa perusahaan
untuk melihat proses yang menyertakan beberapa perusahaan
OTT
(Over The Top) adalah sebuah
teknologi yang dapat berjalan secara optimal dengan memanfaatkan koneksi
internet yang disediakan oleh penyedia layanan internet (operator / telco).
Contoh nyata dari teknologi OTT adalah jejaring sosial seperti Facebook,
Twitter, dan Google+, aplikasi chatting
seperti WhatsApp, Line, dan WeChat, media sharing dan streaming
seperti Youtube, SoundCloud, Flickr, dan Picasa, hubungan antar profesional
seperti LinkedIn dan sebagainya. Provider penyedia layanan OTT memiliki tugas
penting untuk memberikan infrastruktur, koneksi, dan jalur komunikasi internet
untuk menunjang layanan tersebut. Perusahaan pengembang atau pemilik aplikasi
berbasis OTT dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah diberikan oleh
provider-provider yang ada di seluruh dunia untuk menjalankan bisnis dan
memperoleh keuntungan dari aplikasi OTT yang disebarkan melalui internet secara
gratis.
Cloud Computing adalah
sebuah teknologi yang dikembangkan dengan tujuan memudahkan penggunaan sumber
daya secara bersama. Sumber daya tersebut dapat merupakan data, software, media penyimpanan, dan
layanan-layanan lain yang dimiliki oleh teknologi Cloud Computing. Sumber daya ini nantinya akan dapat digunakan
atau diolah oleh beberapa pengguna dengan menggunakan software pengolah data sesuai dengan autoritas atau hak akses
dari masing-masing pengguna. Berdasarkan pelayanan yang diberikan teknologi Cloud Computing memiliki beberapa
model layanan (service model)
dasar diantaranya adalah IAAS (Infrastructure
as A Service) seperti virtual machines, server, media penyimpanan, sistem
operasi pre-installed,
jaringan, load balancers,
prosesor, dan infrastrukur-infrastruktur lainnya, PAAS (Platform as A Service) seperti database dan
web server, dan SAAS (Software as A Service) diantaranya
adalah layanan email seperti Yahoo atau Gmail, dan media penyimpanan Cloud, seperti Box dan Google Drive.
Layanan Cloud merupakan solusi
yang menjadi muara dari beberapa teknologi yang telah dijabarkan di atas. Saat
ini setiap teknologi yang telah ada ataupun yang akan datang lebih memilih Cloud Computing yang menjadi basis
transaksi datanya karena lebih mudah untuk saling diintegrasikan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung: Informatika.
0 komentar:
Posting Komentar