Selasa, 15 September 2015

Hubungan ERP



EVAN SUSANTO / 1304505107
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI / FAKULTAS TEKNIK /
UNIVERSITAS UDAYANA
ERP (Enterprise Resource Planning)
DOSEN : I PUTU AGUS EKA PRATAMA, S.T., M.T.

ERP


Sumber :  https://vhe4p00h.files.wordpress.com/2010/11/gambar1.jpg


Electronic Commerce (E-Commerce)
Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet.
Pertukaran informasi dalam E-Commerce dilakukan dalam format digital sehingga kebutuhan akan pengiriman data dalam bentuk cetak dapat dihilangkan. Dengan menggunakan sistem komputer yang saling terhubung melalui jaringan telekomunikasi, transaksi bisnis dapat dilakukan secara otomatis dan dalam waktu yang singkat. Akibatnya informasi yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi bisnis tersedia pada saat diperlukan. Dengan melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan pengiriman informasi. Proses transaksi yang berlangsung secara cepat juga mengakibatkan meningkatnya produktifitas perusahaan.

E-Business
E-bisnis difokuskan pada efisiensi dan efektivitas eksternal, lintas-proses perusahaan. Sementara teknologi ERP mendukung strategi bisnis, e-bisnis untuk membuka pintu peluang strategis baru, yang memaksa ERP untuk mengambil satu langkah lebih jauh untuk berpindah dari satu system model ERP ke model sistem ERP extended.
Teknologi Web menyediakan jembatan antara perusahaan dan mitra bisnis mereka untuk membuat e-bisnis yang memungkinkan, sementara e-bisnis membuat sistem ERP lebih transparan dan terlihat.
E-bisnis difokuskan pada efisiensi dan efektivitas eksternal, lintas-proses perusahaan. Sementara teknologi ERP mendukung strategi bisnis, e-bisnis untuk membuka pintu peluang strategis baru, yang memaksa ERP untuk mengambil satu langkah lebih jauh untuk berpindah dari satu system model ERP ke model sistem ERP extended. Teknologi Web menyediakan jembatan antara perusahaan dan mitra bisnis mereka untuk membuat e-bisnis yang memungkinkan, sementara e-bisnis membuat sistem ERP lebih transparan dan terlihat.
Daripada berpikir tentang ERP dalam perusahaan, kita dapat melihat sistem ERP di sepanjang value chain pada perusahaan di industri yang sama, atau di lintasan industri. Perusahaan kini mengubah perhatian penglihatan mereka untuk terlibat dalam bisnis dengan para pelanggan, pemasok dan mitra bisnis melalui penggunaan internet dan teknologi berbasis Web. Fungsionalitas ERP harus bergerak ke Web karena di situlah sebagian besar proses bisnis inti yang sedang dilaksanakan.
Jika sebuah perusahaan dapat didesentralisasikan unit bisnis otonom, mereka harus dapat mengakses dan berbagi data antar departemen, manajer dan karyawan. Dengan sistem ERP, transaksi hanya perlu dimasukkan sekali. Sistem dapat memproses transaksi di modul perangkat lunak yang berbeda, sehingga sangat komprehensif dan informasi terpadu yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Sementara sistem ERP dapat dipandang sebagai repositori untuk data, informasi dan pengetahuan, dan melampaui batas-batas fungsional oleh perusahaan yang mendefinisikan kembali proses yang begitu luas, memungkinkan sistem ERP Web-enabled memaksa perusahaan untuk melihat proses yang menyertakan beberapa perusahaan

OTT (Over The Top) adalah sebuah teknologi yang dapat berjalan secara optimal dengan memanfaatkan koneksi internet yang disediakan oleh penyedia layanan internet (operator / telco). Contoh nyata dari teknologi OTT adalah jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan Google+, aplikasi chatting seperti WhatsApp, Line, dan WeChat, media sharing dan streaming seperti Youtube, SoundCloud, Flickr, dan Picasa, hubungan antar profesional seperti LinkedIn dan sebagainya. Provider penyedia layanan OTT memiliki tugas penting untuk memberikan infrastruktur, koneksi, dan jalur komunikasi internet untuk menunjang layanan tersebut. Perusahaan pengembang atau pemilik aplikasi berbasis OTT dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah diberikan oleh provider-provider yang ada di seluruh dunia untuk menjalankan bisnis dan memperoleh keuntungan dari aplikasi OTT yang disebarkan melalui internet secara gratis.

Cloud Computing adalah sebuah teknologi yang dikembangkan dengan tujuan memudahkan penggunaan sumber daya secara bersama. Sumber daya tersebut dapat merupakan data, software, media penyimpanan, dan layanan-layanan lain yang dimiliki oleh teknologi Cloud Computing. Sumber daya ini nantinya akan dapat digunakan atau diolah oleh beberapa pengguna dengan menggunakan software pengolah data sesuai dengan autoritas atau hak akses dari masing-masing pengguna. Berdasarkan pelayanan yang diberikan teknologi Cloud Computing memiliki beberapa model layanan (service model) dasar diantaranya adalah IAAS (Infrastructure as A Service) seperti virtual machines, server, media penyimpanan, sistem operasi pre-installed, jaringan, load balancers, prosesor, dan infrastrukur-infrastruktur lainnya, PAAS (Platform as A Service) seperti database dan web server, dan SAAS (Software as A Service) diantaranya adalah layanan email seperti Yahoo atau Gmail, dan media penyimpanan Cloud, seperti Box dan Google Drive. Layanan Cloud merupakan solusi yang menjadi muara dari beberapa teknologi yang telah dijabarkan di atas. Saat ini setiap teknologi yang telah ada ataupun yang akan datang lebih memilih Cloud Computing yang menjadi basis transaksi datanya karena lebih mudah untuk saling diintegrasikan.


DAFTAR PUSTAKA
[1] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung: Informatika.


Categories:

0 komentar:

Posting Komentar